Suara Juang
Kata indah seolah mulia
Membungkam suara para petaka
Berandai kau genggam dunia
Bungkam bibir imaji mu melebihi tuhannya
Kau perintahkan pada kami untuk berdiri
Perbuat kehendak yang ingin kau lakukan
Meremukan hati memasung kaki dengan rantai
Tak kami lihat nalurimu untuk melepaskan
Hayal pikir setara dengan kau kami tak bisa
Jalan sejajar itu penghinaan
Tangis adalah kelemahan
Kau ganti air mata ini dengan ludah hina
Bungkam kami bukanlah diam
Yaitu tetesan hujan yang menghancurkan batu perlahan
Kematian bukan kelemahan
Penindasan bukan pahit, melainkan asam
Keadailan adalah kesabaran
Tanpa kenyataan keadilan terus berjuang
Memerlukan perlawanan
Menanaamkan biji kebencian
Kau yang menyiraminya
Bogor,11 januari 2016
Penulis adalah Muhammad Yazid Fakhri Al-ayubi, lahir di kota hujan Bogor pada tanggal 20 Agustus 1995 yang haus suara, aksara, nyata dan fatamorgana. Sedang menimba ilmu di Universitas Pakuan Bogor, mengambil jurusan Ilmu Komputer. Berbahasa sejak dini namun sadar diri ingin mendalami. Yang tak hentinya mencari jati diri, gemar mendaki gunung namun sayang ketika melaksanakan sholat zuhur sepatu khuhus mendaki pun hilang bersama kenangannya.